Promosi sangat berpengaruh dalam kelangsungan hidup sebuah bisnis...
Kalau cari jodoh, saling kenal dengan cara taaruf. Tapi kalau dalam bisnis, orang lain mengenal produk kita dengan cara promosi.
Prinsipnya . . . Tak kenal, maka tak beli.
Kalau target pasar tidak kenal produk Anda, maka bisa dipastikan mereka tidak akan membeli.
Karena itu, dalam proses mengenalkan produk, kita harus memperkenalkannya dengan baik-baik.
Bukan asal-asalan, bukan terburu-buru, bukan semaunya kita.
Sedikit curhat. . .
Sebenarnya, Saya pribadi punya keresahan dalam hati. Ketika melihat ada orang-orang yang promosinya sepi pembeli.
Bagaimana tidak?
Saya membayangkan, promosi sepi itu efek negatifnya kemana-mana.
Mungkin mereka promosi karena ingin mencari nafkah untuk keluarganya.
Mungkin mereka promosi karena ingin mencukupi dirinya sendiri.
Karena promosinya sepi, akhirnya gak ada uang masuk ke bisnis.
Tujuan jadi tidak tercapai, harus berfikir keras lagi.
Pertumbuhan stuck, waktu terbuang, tenaga terbuang. Bahkan, semangat bisa hilang.
Saya kenal mereka yang ketika promosi gagal, akhirnya mereka mundur dari dunia bisnis.
Setelah memikirkan hal itu, Saya jadi berkaca.
Bagaimana kalau itu terjadi kepada diri sendiri?
Bisnis Saya promosinya gagal?
Jujur, Saya gak mau merasakan itu. Karena itulah sampai detik ini Saya terus belajar, dan terus belajar.
Bagi Saya ilmu seperti rambu-rambu. Dengan ilmu, kita bisa menghindari kesalahan yang tidak perlu kita lakukan.
Nah, dari semua ilmu promosi yang sudah Saya pelajari, Saya merekomendasikan Anda untuk belajar ilmu sosial media marketing.
Ya, pakai sosmed buat ngomset, hehe.
Kenapa harus sosmed?
Karena disosial media, bisnis kita gak akan kekurangan calon pembeli.
Bayangkan saja, saat ini pengguna internet di Indonesia sudah menyentuh angka 268 juta.
Dari jumlah sebanyak itu, pengguna sosial media ada 130 juta orang.
Ini data tahun 2019 ya alias data terbaru.
Artinya, kalau Anda bingung cari pembeli, ya cari aja di sosmed, hehe
Menurut Next Web, saat ini di Indonesia
Pengguna Fb ada 126 juta orang,
Pengguna IG ada 56 juta, dan
Pengguna WA ada 105 juta
Masa dari jumlah sebanyak itu, dapat 10 pembeli saja susah banget?
Di bisnis Saya, setelah menguraikan data itu, Saya ngomong ke tim promosi.
Kalau gak bisa dapat 100 konsumen, artinya kerja kalian gak bener, huehehe (kejam)
Tapi masuk akal kan?
Potensinya jutaan, masa dapat 100 aja kesulitan?
Ngomong-ngomong tentang sosial media marketing. Kalau pakai sosmed buat promosi, itu disiplin ilmunya terbagi jadi 2 macam.
Pertama Main Bayar
Kedua Main Organic
Main bayar, sifatnya pay to play. Kalau mau dapat pembeli, ya bayar dulu.
Kalau mau terukur, bisa pakai fitur ads.
Kalau ngandalin public figure, bayar paid promo atau endorse berbayar.
Sedangkan Main Organic, gak perlu bayar. Tapi ngandalin strategi, kreatifitas dan ketekunan.
Dari 2 cara ini, mana yang rekomended?
Pakai dua-duanya dong, hehe.
Yang Main Bayar jalani, yang Main Organic jalani.
Kalau Saya begitu,
Main bayar buat dapat data, datanya dukung main organic.
Main organic juga dapat data, datanya buat dukung main bayar, hehe.
Tapi, untuk yang baru banget dan masih hitung-hitung untuk keluarin biaya iklan, maka mainlah organic.
Dari pengalaman pribadi, promosi di sosmed pakai cara organic mengasah kemampuan kita.
Setelah kemampuan terasah, barulah akselerasi pakai cara berbayar.
Kenapa organic duluan?
Karena pembeli lebih loyal jika pendekatan dengan cara organic.
Pengamantan Saya pribadi, brand yang pakai cara organic, pelanggannya lebih setia dan tidak mudah mendua.
copy dari berbagai sumber...
Kalau cari jodoh, saling kenal dengan cara taaruf. Tapi kalau dalam bisnis, orang lain mengenal produk kita dengan cara promosi.
Prinsipnya . . . Tak kenal, maka tak beli.
Kalau target pasar tidak kenal produk Anda, maka bisa dipastikan mereka tidak akan membeli.
Karena itu, dalam proses mengenalkan produk, kita harus memperkenalkannya dengan baik-baik.
Bukan asal-asalan, bukan terburu-buru, bukan semaunya kita.
Sedikit curhat. . .
Sebenarnya, Saya pribadi punya keresahan dalam hati. Ketika melihat ada orang-orang yang promosinya sepi pembeli.
Bagaimana tidak?
Saya membayangkan, promosi sepi itu efek negatifnya kemana-mana.
Mungkin mereka promosi karena ingin mencari nafkah untuk keluarganya.
Mungkin mereka promosi karena ingin mencukupi dirinya sendiri.
Karena promosinya sepi, akhirnya gak ada uang masuk ke bisnis.
Tujuan jadi tidak tercapai, harus berfikir keras lagi.
Pertumbuhan stuck, waktu terbuang, tenaga terbuang. Bahkan, semangat bisa hilang.
Saya kenal mereka yang ketika promosi gagal, akhirnya mereka mundur dari dunia bisnis.
Setelah memikirkan hal itu, Saya jadi berkaca.
Bagaimana kalau itu terjadi kepada diri sendiri?
Bisnis Saya promosinya gagal?
Jujur, Saya gak mau merasakan itu. Karena itulah sampai detik ini Saya terus belajar, dan terus belajar.
Bagi Saya ilmu seperti rambu-rambu. Dengan ilmu, kita bisa menghindari kesalahan yang tidak perlu kita lakukan.
Nah, dari semua ilmu promosi yang sudah Saya pelajari, Saya merekomendasikan Anda untuk belajar ilmu sosial media marketing.
Ya, pakai sosmed buat ngomset, hehe.
Kenapa harus sosmed?
Karena disosial media, bisnis kita gak akan kekurangan calon pembeli.
Bayangkan saja, saat ini pengguna internet di Indonesia sudah menyentuh angka 268 juta.
Dari jumlah sebanyak itu, pengguna sosial media ada 130 juta orang.
Ini data tahun 2019 ya alias data terbaru.
Artinya, kalau Anda bingung cari pembeli, ya cari aja di sosmed, hehe
Menurut Next Web, saat ini di Indonesia
Pengguna Fb ada 126 juta orang,
Pengguna IG ada 56 juta, dan
Pengguna WA ada 105 juta
Masa dari jumlah sebanyak itu, dapat 10 pembeli saja susah banget?
Di bisnis Saya, setelah menguraikan data itu, Saya ngomong ke tim promosi.
Kalau gak bisa dapat 100 konsumen, artinya kerja kalian gak bener, huehehe (kejam)
Tapi masuk akal kan?
Potensinya jutaan, masa dapat 100 aja kesulitan?
Ngomong-ngomong tentang sosial media marketing. Kalau pakai sosmed buat promosi, itu disiplin ilmunya terbagi jadi 2 macam.
Pertama Main Bayar
Kedua Main Organic
Main bayar, sifatnya pay to play. Kalau mau dapat pembeli, ya bayar dulu.
Kalau mau terukur, bisa pakai fitur ads.
Kalau ngandalin public figure, bayar paid promo atau endorse berbayar.
Sedangkan Main Organic, gak perlu bayar. Tapi ngandalin strategi, kreatifitas dan ketekunan.
Dari 2 cara ini, mana yang rekomended?
Pakai dua-duanya dong, hehe.
Yang Main Bayar jalani, yang Main Organic jalani.
Kalau Saya begitu,
Main bayar buat dapat data, datanya dukung main organic.
Main organic juga dapat data, datanya buat dukung main bayar, hehe.
Tapi, untuk yang baru banget dan masih hitung-hitung untuk keluarin biaya iklan, maka mainlah organic.
Dari pengalaman pribadi, promosi di sosmed pakai cara organic mengasah kemampuan kita.
Setelah kemampuan terasah, barulah akselerasi pakai cara berbayar.
Kenapa organic duluan?
Karena pembeli lebih loyal jika pendekatan dengan cara organic.
Pengamantan Saya pribadi, brand yang pakai cara organic, pelanggannya lebih setia dan tidak mudah mendua.
copy dari berbagai sumber...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar